BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kecelakaan tentunya merupakan suatu kata
yang sudah biasa kita dengar.Bagaimana
tidak jika hampir di setiap berita baik surat kabar maupun televisi,
kecelakaan merupakan salah satu menu yang selalu disuguhkan. Sebut saja
kecelakaan motor,pesawat terbang, bus dan alat transportasi lainnya. Kecelakaan
tidak hanya datang dari bidang transportasi tetapi juga terdapat pada
bidang-bidang lainnya, seperti terjadinya ledakan di laboratorium saat
penelitian. Masih banyak peristiwa-peristiwa yang dapat diklasifikasikan
sebagai kecelakaan akan tetapi yang terpenting bukanlah seberapa banyak macam
kecelakaan tetapi bagaimana cara menanggulanginya.
Sekolah sebagai institusi yang telah
dipercaya oleh orang tua tentunya juga mempunyai tangguang jawab dalam menjawa
peserta didiknya.Akan tetapi realita yang ada sering kali terdapat kecelakaan
di area sekolah baik dalam bidang transportasi atau dalam bidang yang
lainnya.Masalah kecelakaan inisering kali mengganggu aktivitas peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah membuat
kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di area sekolah.
Banyaknya kecelakaan di area sekolah dan
adanya tanggung jawab dari pihak sekolah untuk menjaga peserta didiknya memberi
inspirasi kepada penulis untuk membuat makalah dengan judul “Usaha Pengendalian
Sekolah dalam Kejadian Kecelakaan dan Usaha Pertolongannya”.Dengan adanya
makalah ini diharapkan pembaca memahami pengertian dari kecelakaan, mengetahui
macam-macam kecelakaan yang ada di sekolah, mengetahui faktor penyebab
kecelakaan dan usaha sekolah dalam penanggulangannya.
Makalah ini sangat bermanfaat untuk
beberapa pihak mulai dari pihak sekolah yang dapat membuat kebijakan-kebijakan
dalam menjaga keselamatan baik fisik maupun psikis peserta didik serta
memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Pihak lain yang juga
merasakan manfaat dari makalah ini adalah peserta didik dan orang tua yang
dapat ikut berpartisipasi bagaimana cara agar keselamatan peserta didik tetap
tejaga. Jika makalah ini tidak dipublikasikan, penulis takut apabila kecelakaan
di areasekolah akan semakin banyak. Untuk itu makalah ini sangatlah penting
untuk dipelajari.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari kecelakaan ?
2. Bagaiamana
usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah ?
3. Bagaimana
usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan ?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1. Untuk
mengetahui definisi dari kecelakaan.
2. Untuk
mengetahui usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah.
3. Untuk
mengetahui usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan.
D.
Manfaat
Penulisan Makalah
1. Mengetahui
definisi dari kecelakaan.
2. Mengetahui
usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah.
3. Mengetahui
usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban kecelakaan.
bab
ii
pembahasan
A. pengertian
kecelakaan
Kecelakan
menurut kamus besar Bahasa Indonesia kecelakaan adalah kemalangan, bencana
kemudian kejadian atau pristiwa celaka, mendapat celaka.
Kecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara
tidak sengaja. Sebagai contoh kecelakaan
lalu lintas, kecelakaan
tertusuk benda tajam dan sebagainya. Perkataan kecelakaan diambil dari kata dasarcelaka. Penambahan imbuhan
"ke"... dan ..."an" menunjukkan nasib malang yang
terjadi atau menimpa.
Secara teknis,
"kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang disebabkan oleh
kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal mengambil langkah
berjaga-jaga. Jika yang akan terjadi diketahui akibat kelengahannya, peristiwa
itu bukanlah "kecelakaan" pada peringkat itu, dan orang yang lengah
tersebut harus bertanggung jawab atas kerugian dan kecelakaan orang lain. Dalam
"kecelakaan" yang sebenarnya, tak satupun pihak yang dapat
dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan atau kemungkinan
terjadinya amat rendah. Contohnya, seorang ahli farmasi salah memberi label obat
dan pasien yang memakannya keracunan.
B. PERTOLONGAN KECELAKAAN DI SEKOLAH.
Seiring banyak terjadinya kecelakaan
yang terjadi di sekolah,baik kecelakaan kecil maupun kecelakaan yang
mengakibatkan para korbanya harus di bawa ke Rumah Sakit, maka sekolah
mengadakan usaha-usaha pertolongan yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak
sekolah. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain :
1. Program
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
a. Pengertian
Usaha
Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja (
6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan
derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
Tujuan khusus : Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan
meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup :
1)
Memiliki pengetahuan,
sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta
berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2)
Sehat fisik, mental maupun sosial.
3)
Memiliki daya
hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.
c. Goal UKS:
Generasi muda terbebas dari;
1. Kenakalan
remaja
2. Bahaya
Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan
pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7.
Hepatitis B
2. Pertolongan
Pertama Pada Kecelakan (P3K)
A.
Pengertian Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan secara harfiah
merupakan tindakan yang dapat diberikan atau dilakukan oleh orang yang tahu,
memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk-beluk anatomi-kesehatan
dasar.Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal,
pelatihan atau pun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan atau
bantuan yang pertama yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban
dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari pertolongan
pertama pada kecelakaan sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul
tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi
saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal
mungkin.Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga
kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan
sekaligus atau sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan
merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam
memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah,
antara lain pada pasien yang berhenti bernafas, pendarahan, shok, patah tulang,
dan lain-lain.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan dan
pengetahuan praktis tentang kesehatan merupakan alat pendidikan bagi masyarakat
sekolah sesuai dan selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi pengobatan,
sehingga mereka mampu menjaga kesehatan dirinya, keluarganya, lingkungannya,
dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami
kecelakaan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan yang tepat dan
cepat menentukan keberhasilan dalam penanganan kecelakaan.Jika penanganan tidak
tepat dan lambat kondisi korban malah dapat menjadi semakin parah.Sebaliknya,
jika penatalaksanaan dilakukan dengan cepat dan tepat dapat mencegah perburukan
kondisi korban bahkan mencegah kematian.Untuk melakukan pertolongan pertama,
peralatan dan obat-obatan yang tersedia pun sangat mempengaruhi, selain itu
diperlukan pula ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah
sakit.sehingga untuk melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan
keterampilan sederhana yang tidak memperparah kondisi korban.
B.
Tujuan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan
adalah untuk mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup,
membuat keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih
parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Tindakan
pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi
cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi
bila tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dilakukan tidak baik malah
bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban. sangat penting untuk
mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan yang
membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah
berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.
C. Prinsip Dasar
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa
petugas pertolongan pertama pada kecelakaan apabila menghadapi kecelakaan baik
di lingkungan maupun di luar lingkungan sekolah, adalah sebagai berikut ini:
1.
Bersikap tenang dan tidak bole
panik. Kita diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban
selanjutnya (ditolong).
2.
Gunakan mata dengan jeli, setajam
mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hati atau
tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi
keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
3.
Pastikan anda bukan menjadi korban
berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita
menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah
tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
4.
Pakailah metode atau cara
pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan.
Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung
lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan
dipahami oleh seluruh anggota.
5.
Perhatikan keadaan sekitar
kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya.
6.
Perhatikan keadaan penderita apakah
pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan.
7.
Periksa pernafasan korban. Kalau
tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan
bantuan.
8.
Periksa nadi/ denyut jantung korban.
Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif
segera hentikan.
9.
Setelah keadaannya mulai stabil,
periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang
lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau
membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
10. Biasakan
membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan,
identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini
berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak
lain.
11. Sementara
memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit rujukan.
D.
Sistematika Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban
kecelakaan baik di lingkungan maupun di luar lingkungan sekolah adalah sebagai
berikut:
1.
Berlakulah cekatan tetapi tetap
tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka
ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan
kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk
ditolong.
2.
Jauhkan atau hindarkan korban dari
kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah
untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban.
Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang
dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang
ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat
membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3.
Bila pernafasan penderita berhenti
segera kerjakan pernafasan bantuan.
4.
Segera amati bila terjadi
pendarahan, karena jika yang keluar dari pembuluh darah besar dapat membawa
kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang
bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi
dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut
menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian
pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5.
Korban ditelentangkan dengan bagian
kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban
muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak
kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan
untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air
dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita
sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6.
Jangan memindahkan korban secara
terburu-buru, korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat
dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat
kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila
korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta
tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya
kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran
pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7.
Segera transportasikan korban ke
sentral pengobatan. Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah
evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu
diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi
kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter
atau tenaga medis yang berkompeten.
C.
Kasus-Kasus Kecelakaan dan
Langkah-Langkah Pertolongannya
Dalam makalah ini kami akan membahas secara praktis
pertolongan pertama yang diberikan kepada korban kecelakaan atau kasus-kasus
darurat yang sering kita amati baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah,
diantaranya:
1.
Pingsan (Syncope/collapse) yaitu
hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia,
animea.
a.
Gejala: Perasaan limbung, pandangan
berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji
mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak respon (beberapa
menit), denyut nadi lambat
b.
Penanganan
1) Baringkan
korban dalam posisi terlentang
2) Tinggikan
tungkai melebihi tinggi jantung
3) Longgarkan
pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4) Beri udara
segar
5) Periksa
kemungkinan cedera lain
6) Selimuti
korban
7) Korban
diistirahatkan beberapa saat
8) Bila tak
segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >>
Rujuk ke instansi kesehatan.
2.
Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana
tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang
dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya
disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi
disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat
karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
a.
Gejala dan tanda dehidrasi
1)
Dehidrasi ringan: Defisit cairan 5%
dari berat badan, penderita merasa haus, denyut nadi lebih dari 90x/menit.
2)
Dehidrasi sedang: Defisit cairan
antara 5-10% dari berat badan, nadi lebih dari 90x/menit, nadi lemah, sangat
haus.
3)
Dehidrasi berat: Defisit cairan
lebih dari 10% dari berat badan, hipotensi, mata cekung, nadi sangat lemah,
sampai tak terasa, kejang-kejang.
b.
Penanganan
1)
Mengganti cairan yang hilang dan
mengatasi shock.
2)
mengganti elektrolit yang lemah.
3)
Mengenal dan mengatasi komplikasi
yang ada.
4)
Memberantas penyebabnya.
5)
Rutinlah minum jangan tunggu haus.
3.
Asma yaitu penyempitan/gangguan
saluran pernafasan.
a.
Gejala: sukar bicara tanpa berhenti,
untuk menarik nafas, terdengar suara nafas tambahan, otot bantu nafas terlihat
menonjol (dileher), irama nafas tidak teratur, terjadinya perubahan warna kulit
(merah/pucat/kebiruan/sianosis), kesadaran menurun (gelisah/meracau)
b.
Penanganan
1)
Tenangkan korban
2)
Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3)
Posisikan ½ duduk
4)
Atur nafas
5)
Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
4.
Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu
sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.
a. Gejala:
kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan keseimbangan tubuh, lemas
b. Penanganan
1)
Istirahatkan korban
2)
Beri minuman hangat
3)
beri obat bila perlu
4)
Tangani sesuai penyebab
5.
Maag atau Mual yaitu gangguan
lambung/saluran pencernaan.
a. Gejala:
perut terasa nyeri/mual, berkeringat dingin, lemas
b. Penanganan
1)
Istirahatkan korban dalam posisi
duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2)
Beri minuman hangat (teh/kopi)
3)
Jangan beri makan terlalu cepat
6.
Mimisan yaitu pecahnya pembuluh
darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim
(terlalu
panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
a. Gejala: dari
lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan
hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing
b. Penanganan
1) Bawa korban
ke tempat sejuk/nyaman
2) Tenangkan
korban
3) Korban
diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4) Diminta
bernafas lewat mulut
5) Bersihkan
hidung luar dari darah
6) Buka setiap
5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama.
7.
Kram yaitu otot yang
mengejang/kontraksi berlebihan.
a. Gejala:
Nyeri pada otot, kadang disertai bengkak
b. Penanganan
1) Istirahatkan
2) Posisi
nyaman
3) Relaksasi
4) Pijat
berlawanan arah dengan kontraksi
8.
Memar yaitu pendarahan yang terdi di
lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
a.
Gejala: warna kebiruan/merah pada
kulit, nyeri jika di tekan, kadang disertai bengkak
b.
Penanganan
1)
Kompres dingin
2)
Balut tekan
3)
Tinggikan bagian luka
9.
Keseleo yaitu pergeseran yang
terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
a.
Gejala: bengkak, nyeri bila tekan,
kebiruan/merah pada derah luka, sendi terkunci, ada perubahan bentuk pada sendi.
b.
Penanganan
1) Korban
diposisikan nyaman
2) Kompres
es/dingin
3) Balut tekan
dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4) Tinggikan
bagian tubuh yang luka
10. Luka yaitu
suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena
kekerasan/injury.
a. Gejala:
terbukanya kulit, pendarahan, rasa nyeri
b. Penanganan
1)
Bersihkan luka dengan antiseptic
(alcohol/boorwater)
2)
Tutup luka dengan kasa
steril/plester
3)
Balut tekan (jika pendarahannya
besar)
4)
Jika hanya lecet, biarkan terbuka
untuk proses pengeringan luka
c. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1)
Ketika memeriksa luka: adakah benda
asing, bila ada:
2)
Keluarkan tanpa menyinggung luka
3)
Kasa/balut steril (jangan dengan
kapas atau kain berbulu)
4)
Evakuasi korban ke pusat kesehatan
5)
Bekuan darah: bila sudah ada bekuan
darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh
dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
11. Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktuapa
saja. Penghentian darah dengan cara.
a.
Tenaga/mekanik, misal menekan,
mengikat, menjahit dll
b.
Fisika:
1) Bila
dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
2) Bila dengan
panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
c.
Kimia: Obat-obatan
d.
Biokimia: vitamin K
e.
Elektrik: diahermik
12. Patah Tulang
atau fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian
a. Gejala:
perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku, bengkak,
terdengar/terasa(korban) derikan tulang yang retak/patah, ada memar (jika
tertutup), terjadi pendarahan (jika terbuka)
b. Jenisnya
1)
Terbuka (terlihat jaringan luka)
2)
Tertutup
c. Penanganan
-
Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup
1)
Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh
yang luka bias digerakan/diangkat)
a)
Sensasi (respon nyeri)
b)
Sirkulasi (peredaran darah)
2)
Ukur bidai disisi yang sehat
3)
Pasang kain pengikat bidai melalui
sela-sela tubuh bawah
4)
Pasang bantalan didaerah patah
tulang
5)
Pasang bidai meliputi 2 sendi
disamping luka
6)
Ikat bidai
Untuk patah tulang terbuka
1) Buat
pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2) Tutup tulang
dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3) Ikat dengan
ikatan V
4) Untuk selanjutnya
ditangani seperti pada patah tulang tertutup
d. Tujuan
Pembidaian
1) Mencegah
pergeseran tulang yang patah
2) memberikan
istirahat pada anggota badan yang patah
3) mengurangi
rasa sakit
4) Mempercepat
penyembuhan
13. Luka Bakar
yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat
membakar)
a. Penanganan
1)
Matikan api dengan memutuskan suplai
oksigen
2)
Perhatikan keadaan umum penderita
3)
Pendinginan
4)
Membuka pakaian penderita/korban
5)
Merendam dalam air atau air mengalir
selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah,cukup dikompres air
b.
Mencegah infeksi
1)
Luka ditutup dengan perban atau kain
bersih kering yang tak dapat melekat pada luka.
2)
Penderita dikerudungi kain putih
3)
Luka jangan diberi zat yang tak
larut dalam air seperti mentega, kecap dll
c. Pemberian
sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
d. Bila luka
bakar luas penderita diKuasakan
e. Transportasi
kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bilatidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan
ketat selama perjalanan.Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala
harus lebih tinggi dari tubuh.
14. Keracunan
makanan atau minuman
a.
Gejala: mual, muntah, keringat dingin,
wajah pucat/kebiruan
b.
Penanganan
1)
Bawa ke tempat teduh dan segar
2)
Korban diminta muntah
3)
Diberi norit
4)
Istirahatkan
5)
Jangan diberi air minum sampai
kondisinya lebih baik
15. Gigitan
binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut
untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam
keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa
(beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada
gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan
Pertamanya adalah:
1)
Cucilah bagian yang tergigit dengan
air hangat dengan sedikit antiseptik
2)
Bila pendarahan, segera dirawat dan
kemudian dibalut
3)
Ada beberapa jenis binatang yang
sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka,
diantaranya: lebah, nyamuk, ulat, dll.
D.
Beberapa Pengertian yang Terkait
dengan Pemberian Obat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
Obat merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam
penanganan kegawat daruratan baik setelah pasien stabil maupun yang digunakan
dalam menstabilkan pasien.Sebelum membahas lebih lanjut mengenai obat-obatan
yang banyak ditemukan dalam kotak P3K, ada beberapa pengertian yang harus
dipahami.
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosis,
pengobatan, penyembuhan atau pencegahan pada manusia maupun hewan.Farmakologi
adalah ilmu yang mempelajari asal mula, sifat, kimiawi, efek, dan kegunaan
obat-obatan.Farmakokinetik adalah aspek farmakologis yang mencakup nasib obat
dalam tubuh, yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya.
Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap
fungsi organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ.
Indikasi adalah alasan penggunaan suatu obat agar
dapat memberikan efek sesuai kebutuhan atau keluhan atau penyebab dari si
pasien. Interaksi obat adalah interaksi antara obat yang satu dengan obat yang
lain yang diberikan pada waktu yang bersamaan yang dapat bersifat sinergistik,
adisi, potensiasi atau inhibisi (antagonis).
1. Berikut ini adalah beberapa contoh obat dan kegunaanya:
NO Nama Obat Kegunaan
1.
CTM Alergi, obat tidu
2.
Betadine Antiseptik
3.
Povidone Iodine Antiseptik
4.
Neo Napacyne Asma,
sesak nafas
5.
Asma soho Asma,sesak nafas
6.
Konidin Batuk
7.
Oralit Dehidrasi
8.
Entrostop Diare
9.
Demacolin Flu, batuk
10. Norit Keracunan
11. Antasida
doen Maag
12. Gestamag
Maag
13. Kina Malaria
14. Oxycan Memberi tambahan oksigen murni
15. Damaben Mual
16. Feminax Nyeri
haid
17. Spasmal Nyeri
haid
18. Counterpain
Pegal
linu
19. Alkohol
70% Pembersih
luka/antiseptic
20. Rivanol
Pembersih
luka/antiseptic
21. Chloroetil
(semprot luar) Pengurang
rasa sakit
22. Pendix Pengurang rasa
sakit
23. Antalgin
Pengurang
rasa sakit, pusing
24. Paracetamol Penurun panas
25. Papaverin Sakit perut
26. Vitamin C Sariawan
27. Dexametason Sesak
nafas
Sumber :Materi Latihan PP Ospek. KSR PMI Unit UNSOED
Purwokerto.2006
2. Jalur pemberian
obat, obat-obatan dapat diberikan melalui beberapa jalur yaitu:
a.
Per-oral, sebagian besar obat
diberikan melalui oral, ada beberapa bentuk sediaan obat antara lain pil,
sirup, puyer, dll.
b.
Sublingual, obat diberikan dengan
menaruh dibawah lidah, absorbsi melalui pembuluh darah kapiler di bawah lidah.
c.
Per-rektal, berguna pada orang yang
tidak sadar, muntah atau anak-anak, absorbsinya kurang dapat diperhitungkan
d.
Inhalasi, absorbsi melalui jalur ini
pada umumnya cepat.
e.
Topikal, untuk pemberian obat di tempat
tertentu, seperti kulit, mata, hidung, dll.
f.
Transdermal, bentuknya biasanya
seperti plester yang ditempelkan ke kulit, obat akan melewati kulit dan masuk
ke jaringan kapiler.
g.
Jalur parenteral, diberikan secara
intravena, intra muskuler dan subkutan, pemberian obat iv memiliki onset kerja
yang cepat, berguna pada kasus-kasus emergensi atau tidak sadar.
3. Penggolongan obat-obatan berdasar
kegunaannnya, dalam modul ini hanya dibicarakan golongan obat-obatan yang dapat
ditemukan dalam kotak P3K.
a.
Analgesik, anti-inflamasi dan
anti-piretik
Obat-obatan yang masuk dalam
golongan ini berguna sebagai penghilang rasa sakit atau nyeri, penurun panas
dan menghilangkan inflamasi.Ketiga golongan obat ini dijadikan satu karena
kebanyakan obat-obatan yang memiliki efek anti-inflamasi juga memiliki efek
analgesik dan anti-piretik, demikian pula sebaliknya. Contoh obat-obatan yang
bias masuk dalam golongan ini adalah:
1)
Parasetamol (Asetaminofen) memiliki
efek sebagai anti-piretik tetapi juga memiliki efek analgesik dan efek
anti-inflamasinya kurang bermakna. Parasetamol relatif lebih aman dibanding
obat-obat lainnya yang terdapat dalam golongan ini. Tidak merangsang asam
lambung sehingga dapat diminum saat perut kosong. Efek sampingnya sangat jarang
terjadi (anemia hemolitik, methemoglobinemia) dan baru muncul pada dosis yang
sangat besar (> 10 g sehari). Kematian karena parasetamol disebabkan oleh
kerusakan hati akibat memakan parasetamol dalam dosis yang sangat besar
sekaligus. Hati-hati pemberiannya kepada penderita kelainan hati. Contoh
sediaan di pasaran adalah biogesic, tempra, bodrexin, bodrex, sanmol, pamol,
dll.
2)
Antalgin (Dipiron) memiliki efek
analgesik-anti-piretik dan efek anti-inflamasinya lemah. Penggunaannya dibatasi
pada nyeri akut pasca operasi, nyeri karena tumor, nyeri hebat karena penyakit
akut dan kronis yang tidak dapat diatasi oleh analgesik non opiat lainnya.
Pembatasan ini dilakukan karena efek sampingnya yang dapat menimbulkan
agranulositosis, anemia aplastika dan trombositopenia. Pemakaian jangka panjang
dipiron harus memperhatikan adanya kejadian diskrasia darah tersebut. Contoh
sediaan dipasaran adalah neuralgin.
3)
Asetosal (Asetil-salisilat) memiliki
efek analgesik dan anti-piretik yang bagus selain itu juga memiliki efek
anti-inflamasi. Obat ini banyak ditemukan di pasaran sebagai obat bebas. Selain
digunakan sebagai penghilang rasa nyeri, penurun panas dan anti inflamasi,
asetosal juga digunakan sebagai pencegah timbulnya thrombus pada orang-orang
dengan PJK. Asam salisilat dalam bentuk bubuk juga digunakan sebagai
keratolitik serta counter irritant. Efek samping asetosal antara lain nyeri ulu
hati, ulkus dan perdarahan saluran cerna, hepatotoksik terkait dosis,
perpanjangan masa perdarahan dan sindrom Reye. Contoh sediaan dipasaran adalah
aspirin.
4)
Asam mefenamat digunakan sebagai
analgesik, efek anti-inflamasinya lebih kecil disbanding asetosal. Sering
timbul efek samping di saluran cerna seperti dyspepsia. Contoh persediaan
dipasaran adalah mefinal.
b.
Antasida
Antasida berguna untuk menetralisir asam
lambung.Antasida yang banyak beredar dipasaran mengandung kombinasi aluminium
hidroksida dan magnesium hidroksida.Indikasinya adalah hiperasiditas karena
gastritis, tukak lambung, refluks esofagitis dan hernia hiatus diafragma.Efek
sampingnya adalah diare, flatus, dan konstipasi.Contoh sediaan dipasaran adalah
promag.
c.
Antihistamin
Obat-obatan ini bekerja sebagai
antagonis kompetitif, dimana senyawa antihistamin menempati reseptor-reseptor
histamin dan mencegah ikatan histamin kereseptornya.Antihistamin dapat
digunakan untuk melawan atau mencegah alergi dan hiperasiditas lambung yang
dimediatori oleh histamin.Antihistamin H-1 sering digunakan sebagai anti-alergi
seperti rinitis alergika, urtikaria, pruritus, dan angioedema.Antihistamin H-2
lebih sering digunakan untuk ulkus duodenum atau gaster dan hipersekresi asam
lambung.Contoh sediaan dipasaran adalah CTM, benadril, dan interhistin.
d.
Anti-asma
Obat-obatan yang masuk dalam
kategori ini adalah obat-obatan yang dapat meredakan gejala asma atau sesak
nafas karena asma.Aminofilin adalah salah satu obat yang banyak ditemukan
sebagai anti-asma.Mekanisme mendilatasi bronkhiolus dari obat ini tetap belum
diketahui.Efek samping dari obat ini terkait dengan dosis. Efek samping lain
yang bias muncul adalah mual, muntah, sakit kepala, pusing, takikardi,
iritabilitas neuromuscular dan kejang. Contoh sediaan dipasaran adalah
asthmasoho, napasin.Selain aminofilin terdapat banyak golongan lainnya antara
lain teofilin, beklometason, flusonid, salbutamol, dll. Jika pasien telah
memiliki dan membawa obat asmanya sendiri lebih baik diberikan obat asma yang
telah dibawanya sendiri dan digunakan sesuai petunjuk pada label yang tertera.
G.
Kompleksitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple
injury baik di lingkungan maupun di luar lingkungan sekolah, sehingga
mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku skala
prioritas. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak
jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa
korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah
longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya Samaritan law, yaitu
penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan
kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah
korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil
penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat
yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan
serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak.Tidak
jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita
tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling
tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita
menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal,
tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya
c. Program Dokter Kecil
Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat
menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh karena itu target
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia
sekolah adalah suatu ide yang cemerlang. Mengapa demikian?
Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah
anak usia sekolah mencapai 30 % dari jumlah penduduk (Depkes, 2008). Kedua,
mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di Institusi-institusi sekolah.
Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih
baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak
usia sekolah merupakan generasi penerus yang potensial karena 'sebentar lagi'
mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua dan mempunyai anak, maka 'nasib'
anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak bergantung
kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah
ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat
diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia
sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi
negara. Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri).
Apakah Dokter Kecil itu:
Dokter kecil atau biasa disingkat 'Dokcil' adalah
peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagain usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Tujuan Program Dokter Kecil:
-
Tujuan umum:
Meningkatkan
partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
-
Tujuan khusus:
a. Agar peserta
didik dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya.
b. Agar peserta
didik dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Kriteria Dokter Kecil
a. Siswa kelas
4 atau 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan
Dokter Kecil sebelumnya
b. Berprestasi
di sekolah
c.
Berbadan sehat
d. Berwatak
pemimpin dan bertanggung jawab
e.
Berpenampilan bersih dan berperilaku
sehat
f.
Berbudi pekerti baik dan suka
menolong
g.
Mendapat izin dari orang tua siswa
Tugas dan kewajiban dokter
kecil
a. Selalu
bersikap dan berperilaku sehat sehingga dapat menjadi contoh bagi
teman-temannya.
b. Dapat
menggerakkan sesama teman untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.
c.
Berusaha bagi tercapainya kesehatan
lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah
d. Membantu
guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah
e.
Berperan aktif pada
kegiatan-kegiatan dalam rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah, misal:
Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan berat badan dan tinggi badan,
Pekan Kesehatan Gizi, Pekan Kesehatan Mata, dll.
Kegiatan Dokter Kecil
1.
Menggerakkan dan membimbing teman
dalam melaksanakan: pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi, pengukuran
Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan
2.
Membantu petugas kesehatan
melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain: distribusi obat
cacing, vitamin, dll; Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P).
3.
Memperoleh pembekalan materi
pelatihan, misal: pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll
4.
Pengamatan kebersihan Ruang UKS,
warung sekolah dan lingkungan sekolah, contoh: kebersihan ruang kelas dan
perlengkapannya, kebersihan halaman sekolah, tempat suci, WC, kamar mandi,
persediaan air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
5.
Pencatatan dan pelaporan, antara
lain: pencatatan dan pelaporan kegiatan dalam Buku Harian Dokter Kecil.
6.
Melaporkan hal-hal khusus yang
ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk.
Apa
sajakah manfaat yang diharapkan dari Program Dokcil?
Bagi Dokter Kecil:
a. meningkatnya
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. memiliki
ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
c.
bertindak sebagai teladan, penggerak
dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya.
d. memiliki
rasa kepedulian sosial.
Bagi Peserta Didik lainnya:
Ikut tergerak dan terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Bagi Guru:
Meningkatkan
kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
Bagi Orang Tua Peserta Didik:
Meningkatkan
kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri,
keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak sekolah.
Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:
a. Masyarakat
tergerak untuk hidup bersih dan sehat.
b. Akhirnya
akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
C.
USAHA PENGENDALIAN SEKOLAH DALAM KEJADIAN KECELAKAAN
Untuk area luar sekolah: PKS, ZoSS, Kantin sekolah,
pintu gerbang, satpam, bus sekolah, dan
polisi tidur, Menjalin Hubungan dengan instansi
terkait, misalnya Polisi
1. PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat
disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstranrikuler yang umum
ditemui di sekolah-sekolah
di Indonesia.Patroli Keamanan Sekolah (PKS) merupakan wadah untuk belajar
para siswa/siswi dalam mencari akar masalah keselamatan dan keamanan maupun
solusinya (pemecahan) di lingkungan sekolah dalam rangka mendukung proses
belajar mengajar membangun jiwa solidaritas maupun kepekaan sosial guna
mewujudkan rasa aman dan nyaman pada kegiatan belajar mengajar.
Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi
Keamanan Sekolah.Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan
Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah,
maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan
Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo.
Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban
Patroli Keamanan Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari
tindakan-tindakan negative yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan
kepada pihak guru.Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan,
dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui
peraturan-peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi
semacam "polisi sekolah".Tidak hanya itu saja
banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS.Mereka diberi
pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu betapa
membahayakannya Narkoba itu.Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan,
terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya di terapkan di
lingkungan sekolah masing-masing.Selain itu semua tugas PKS juga menjaga
keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.
2.
ZoSS
Zona Aman Sekolah
Anak-anak usia sekolah merupakan
kelompok yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Pendidikan mengenai
keselamatan berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini di kalangan anak-anak
sekolah. Untuk itu Pemerintah pun memberi perhatian khusus terhadap anak-anak
usia sekolah ini yang ditandai dengan inisiatif untuk menggulirkan program Zona
Selamat Sekolah (ZoSS) yaitu dengan memberikan dukungan sarana dan prasarana
dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) merupakan
program inovatif dalam bentuk zona kecepatan berbasis waktu yang dapat
digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di area sekolah. Penggunaan
rekayasa lalu lintas seperti rambu lalu lintas dan marka jalan serta pembatasan
kecepatan bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap penurunan batas
kecepatan di zona selamat sekolah serta memberikan rasa aman kepada para murid
yang akan menyeberang di jalan.
Zona Selamat Sekolah
(ZoSS) adalah lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan
berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan dilingkungan tingkat sekolah
dasar.
Penerapan ZoSS
dilakukan pada intinya adalah untuk melindungi pejalan kaki anak sekolah dari
bahaya kecelakaan lalu lintas dimana kendaraan yang berada dalam zona sekolah
harus dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama
dalam mengantisipasi gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga
sehngga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Anak-anak adalah
kelompok rentan pengguna jalan, karena secara psikis maupun fisik belum mampu
merespon bahaya secara cepat dan tepat.Atas dasar itulah Pemerintah melalui
Departemen Perhubungan membuat batasan kecepatan tertentu kendaraaan khususnya
di area sekolah yang dikenal dengan sebutan ZoSS (Zona Selamat Sekolah).
Desain Zoss
Karena anak-anak
sekolah khususnya yang baru duduk di Sekolah dasar masih sangat rentan dalam
berlalu lintas khususnya pada saat menyeberang jalan didepan sekolah, oleh
karena perlu didesain dengan cermat menyangkut:
1)
Trotoar,
warna jalan didepan sekolah, biasanya digunakan warna merah sehingga menjadi
karpet merah.
2)
Rambu
lalu lintas berupa rambu batas kecepatan (25 km/jam), rambu larangan parkir,
rambu dilarang menyalib. Zona kecepatan berbasis waktu yang dapat digunakan
untuk mengatur kecepatan kendaraan di area sekolah, maksimal kecepatan 20-25
km/jam.Zona untuk meningkatkan kewaspadaan para pengguna jalan dan pemakai
kendaraan, terutama para siswa sekolah itu sendiri.
3)
Marka
jalan berupa marka zebra cross, marka dilarang parkir, marka membujur dan
melintang lainnya.
4)
Lampu
lalu lintas (warning Light) bila diperlukan, khususnya di sekolah yang berada
dipinggir jalan arteri yang padat.
Tujuan penerapan ZoSS
1)
Mendidik
anak sedini mungkin untuk taat hukum-beretika-berempati dalam berlalu lintas di
jalan serta peduli terhadap lingkungan.
2)
Mendidik
masyarakat sekitar sekolah selaku pengguna jalan untuk memberi hak jalan kepada
pejalan kaki dan sepeda secara umum, dan bagi murid secara khusus.
3)
Mencegah
peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas.
4) Memotivasi guru dan orang tua murid
untuk menjadi panutan anak dalam berlalu lintas.
3.
Kantin
Sekolah
Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk
layanan khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang
dibutuhkan siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary
of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which
public school pupuils or college student select prepared food and serve
themselves”. Kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di
sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan/sehat
untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
William
H. Roe dalam bukunya School Business Management menyebutkan beberapa
tujuan yang dapat dicapai melalui penyediaan layanan kantin di sekolah:
1. memberikan
kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang baik atau sehat;
2. memberikan
bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
3. menganjurkan
kebersihan dan kesehatan;
4. menekankan
kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan bersama;
5. menekankan
penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di masyarakat;
6. menghindari
terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya dan
kesehatannya.
Kantin sekolah memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku
dan kebiasaan positif di kalangan siswa.Kantin di sekolah, tidak hanya sekedar
untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat
dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan,
kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Dan yang
terpenting, dengan adanya kantin sekolah, siswa akan tidak jajan diluar
sekolah. Dengan demikian sekolah sudah dapat mengurangi adanya kecelakaan di
jalanan.
4.
Pintu
Gerbang Sekolah
Sekolah umumnya memiliki pagar yang mengelilingi
gedung sekolah.Pintu gerbang merupakan pintu keluar masuknya guru dan siswa ke
sekolah.Ketika pelajaran dimulai, pintu gerbang ditutup dan dibuka kembali
ketika pelajaran berakhir.Saat istirahat, sebaiknya sekolah menutup pintu
gerbang agar siswa tidak pergi dari area sekolah. Selain itu, apabila sekolah
itu terletak dipinggir jalan raya, akan mengurangi angka kecelakaan pada siswa.
5.
Satpam
Sekolah
Satpam sekolah tidak hanya bertugas menjaga keamanan
seklah, tapi juga berkewajiban menjaga keselamatan warga sekolah ketika keluar
masuk sekolah misalnya satpam membantu
siswa/guru ketika menyebrang di jalan.
6.
Bus
Sekolah
Bus sekolah memiliki fungsi yaitu siswa tidak
terlambat dan keselamatannya juga terjamin.
7.
Polisi
Tidur
Guna mengurangi laju kecepatan pengendara yang lewat
di depan sekolah dibutuhkan polisi tidur. Dengan adanya polisi tidur pengendara
motor atau mobil akan mengurangi laju kecepatan dan hati-hatri ketika melewati
depan sekolah.
8.
Menjalin
Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi
Apabila sekolah belum mampu mengadakan Patroli
Keamanan Sekolah atau satpam yang dapat membantu siswa atau guru mengatasi
keselamatan di jalan misalnya ketika menyebrang, pihak sekolah dapat menjalin
kerjasama dengan polisi lalu lintas setempat untuk membantu.
Untuk area di dalam
sekolah mengendalikan kejadian kecelakaan bisa dengan:
1. Guru
mengantisipasi kejadian yang tak terduga ketika KMB berlangsung
a) Ketika
Praktikum di Laboratorim
Kecelakaan ketika
praktikum di laboratorium merupakan suatu kejadian yang wajar terjadi. Sebelum
hal ini benar-benar terjadi, Guru harus benar-benar memberikan instruksi dan
pengawasan yang ketat pada siswa agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
merugika diri sendiri mapuapun orang lain.
b) Ketika
Olahraga
Kegiatan Olahraga
menuntut siswa untuk aktif bergerak. Agar tidak terjadi kecelakaan ketika
berolahraga, seperti keseleo, jatuh, terkilir, terkena bola basket, dan lain
sebagainya, Guru harus dapat memberikan instruksi, informasi, dan peringatan
pada siswa agar tetap hati-hati saat kegiatan olahraga berlangsung.
2. Fasilitas
sekolah yang aman bagi siswa
Hendaknya
fasilitas yang disediakan sekolah bagi siswa
merupakan benda-benda yang tidak membahayakan bagi siswa.
3. Harus
ada pengawasan dari semua guru melalui tugas piket secara bergiliran.
mana bab 3 & 4
BalasHapusmaaf, sengaja ndak di tambahkan
Hapus